Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menggelar yudisium dan sumpah 46 orang lulusan profesi dokter dan sarjana kedokteran dengan menerapkan protokol kesehatan di auditorium kampus di Jalan Gedung Arca, Medan, Sabtu (12/12).
Berbeda dengan kegiatan yudisium biasanya, para dokter yang diambil sumpah harus menerapkan protokol kesehatan yang diterapkan pihak universitas dengan menjaga jarak dan tanpa didampingi orang tua dan pihak keluarga lainnya. Untuk orang tua dan keluarga yang ingin menyaksikan prosesi yudisium pihak kampus menyediakan tayangan live streaming via youtube.
Rektor UMSU, Assoc. Prof. DR. Agussani, MAP mengatakan, suasana pandemi Covid-19 yang memaksa proses pendidikan dilakukan secara daring menjadi tantangan tersendiri. Tidak terbayangkan sebelumnya segala aktifitas menyesuaikan dengan protokol kesehatan, namun pada akhirnya situasi sulit ini harus bisa dilalui.
“Alhamdulillah, meski dalam situasi pandemi Covid-19 kita mampu melewati tantangan dan keterbatasan dengan adaptasi kehidupan baru dan pada yudisium saat ini para orang tua dan keluarga, meski tidak bisa langsung hadir, tapi masih bisa menyaksikan seluruh rangkaian acara melalui tayangan siaran langsung. ,” kata Rektor UMSU, Assoc. Prof. Dr Agussani, MAP yang didampingi Wakil Rektor II, Assoc. Prof. Dr. Akrim, SPdI, MPd dan Sekertaris Universitas, Gunawan, SPdI, MTH.
Rektor menyampaikan, FK UMSU bagian dari enam FK perguruan tinggi swasta yang ada di Sumut dan berdiri sejak 2008. Masa waktu 12 tahun bisa terbilang tidak terlalu lama, namun tantangan yang dihadapi dirasakan cukup berat, khususnya di awal-awal pendirian. FK sendiri menjadi satu kebanggan bagi sebuah universitas.
“Tapi kerja keras dan berkat dukungan semua pihak, alhamdulillah setelah melalui perjalanan luar biasa, dan secara perlahan FK UMSU mampu meraih akreditasi A pada 2019,” katanya.
Raihan akreditasi A untuk Fakultas Kedokteran bukan hal mudah karena syarat yang ditentukan harus memenuhi standard, salah satunya bidang kemahasiswaan. Maka para lulusan Fakultas Kedokteran bagian dari pahlawan-pahlawan dalam capaian akreditasi A yang diraih FK UMSU,” katanya.
Sejauh ini cukup banyak raihan prestasi dari mahasiswa kedokteran, salah satunya sebagai mahasiswa berprestasi di tingkat LLDikti Wilayah Sumut. Selain prestasi, juga tidak terlepas dari kerjasama baik nasional maupun internasional yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Rektor juga bangga dengan mahasiswa FK yang selain mengejar prestasi akdemik juga tetap menyempatkan diri untuk berorganisasi. Aktifitas ini cukup memberi kontribusi bagi masyarakat dan dibuktikan para lulusan yang mengabdi ke seluruh pelosok negeri.
Lebih lanjut rektor mengatakan, yudisium dan pemgambilan sumpah dokter merupakan momen yang membanggakan bagi para lulusan dan orang tua karena sebelumnya harus mengikuti ujian kompetensi mahasiswa profesi dokter (UKMPPD).
“UKMPPD menjadi tantangan tersendiri bagi para lulusan Fakultas Kedokteran karena dilakukan dengan sangat ketat secara nasional. Artinya mahasiswa yang berhasil lulus harus benar-benar memenuhi kemampuan dan keahlian sesuai kompetensi yang dipersyaratkan,” katanya.
Dia berharap, dalam situasi pandemi Covid-19, para dokter muda yang baru mengikuti yudisium dan mengangkat sumpah bisa melaksanakan tugas dan pengbdiannya di tengah masyarakat dengan menunjukkan karakter sebagai dokter Islami.
Dalam kesempatan itu Rektor menegaskan komitmen pihak universitas untuk terus melakukan berbagai upaya perbaikan layanan dan penyediaan fasilitas fakultas kedokteran. Upaya untuk peningkatan kualitas fakultas kedokteran itu tentu harus didukung dengan semangat kebersamaan dan saling bekerjasama.
Rektor selanjutnya menayangkan visual pembangunan gedung baru FK UMSU setinggi tujuh lantai yang rencananya akan selesai pada akhir 2021. Pembangunan gedung FK yang representatif ini akan semakin menegaskan komitmen UMSU yang saat ini telah meraih akreditasi A.
Dia juga mengingatkan para lulusan yang mengikuti yudisium untuk terus mengasah kemampuan dan menambah ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan teknologi. Para dokter yang baru lulus jangan merasa cepat puas karena teknologi pelayanan kesehatan terus berkembang.
Sebelumnya, Dekan FK, Prof. Dr. H. Gusbakti Rusip, MSc PKK AIFM mengatakan, yudisium yang dilakukan adalah untuk angkatan XXIII Para lulusan FK UMSU saat ini sudah tersebar di masyarakat.
Dia berharap, dalam situasi pandemi Covid-19, para dokter yang baru mengikuti yudisium bisa ikut berperan mempraktekan ilmu yang dipelajari di kampus dengan memberikan pelayanan di masyarakat.
Sementara dr. Ella Humayra Agustin, lulusan terbaik FK UMSU dengan Indeks Prestasi Komulatif 3,95 mengungkapkan rasa sykurnya mampu menyelesaikan pendidikan profesi dokter yang diakui cukup berat tantangannya. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19, yang menjadi tantangan tersendiri.
“Keberhasilan yang diraih tidak terlepas dari dukungan orang tua dan para dosen yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan dukungan selama pendidikan,” kata Ela yang tak lain Putri Rektor UMSU, Assoc. Prof. Dr. Agussani, MAP.
Turut memberikan sambutan, Direktur Rumah Sakit Umum Pendidikan Deliserdang, dr Hanip Fahri, Sp. KJ, yang merasa salut karena mampu menyelesaikan pendidikan ditengah pandemi Covid-19 yang diakui cukup berat .
Dia berharap para dokter lulusan UMSU bisa menggantikan peran dokter senior, khususbya di masa pandemi. “Para dokter muda diharapkan bisa menggantikan para senior yang sementara dilarang karena rentan terpapar virus,” katanya.