Penyebab dan Gejala Kanker Usus
Kanker usus adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi di dunia. Kanker usus memiliki risiko yang sangat serius.
Kanker usus memiliki banyak variasi, kanker usus biasanya dikategorikan berdasarkan stadium kanker, lokasi tumor, dan karakteristik individu. Kanker usus pada dasarnya tidak dapat diidentifikasi secara pasti.
Kanker usus sangat bahaya bukan? Kanker dengan tention yang serius dan tidak dapat diidentifikasi ini akan menjadi kanker yang sangat mematikan.
Nah guna mencegah terjadinya kanker usus pada kalian, author telah merangkum jenis, gejala, penyebab, dan cara mengobati kanker usus. ππππππ
Berikut Jenis-Jenis Kanker Usus:
-
Kanker kolorektal
Kanker usus Ini adalah kanker yang terjadi baik di usus besar (kolon) maupun di rektum. Kanker kolorektal adalah jenis kanker usus paling umum.
-
Kanker kolon
Kanker usus ini terjadi di dalam kolon atau usus besar. Dalam hal ini, kanker biasanya dimulai sebagai polip yang berubah menjadi kanker seiring waktu.
-
Kanker rektal
Kanker usus ini terjadi di dalam rektum, yaitu bagian terakhir usus besar sebelum anus. Kanker rektal sering kali memiliki gejala yang berbeda dan memerlukan pendekatan perawatan yang spesifik.
-
Karsinoma sel skuamosa anus
Kanker usus Ini adalah jenis kanker yang berkembang di dalam sel-sel skuamosa di anus. Meskipun terjadi di daerah sekitar anus, kanker ini terkait dengan sistem pencernaan dan sering kali termasuk dalam kelompok kanker usus.
-
Kanker usus halus
Kanker usus ini sangat jarang terjadi. Jenis kanker ini termasuk kanker yang jarang dijumpai dan sering kali sulit didiagnosis secara dini.
Berikut Gejala Kanker Usus:
-
Perubahan pola buang air besar
Gejala kanker usus pertama adalah berubahnya pola buang air besar. Anda mungkin mengalami perubahan dalam frekuensi buang air besar, seperti diare atau sembelit yang tidak biasa bagi Anda. Selain itu, ada kemungkinan perubahan dalam konsistensi tinja.
-
Perubahan pada tinja
Gejala kanker usus kedua adalah perubahan pada tinja. Anda mungkin melihat darah segar atau gelap dalam tinja. Darah dalam tinja dapat terlihat sebagai warna merah terang atau hitam yang tampak seperti kotoran tercampur darah.
-
Ketidaknyamanan perut
Gejala kanker usus ini berupa nyeri perut, kram, atau sensasi tidak nyaman yang berlangsung secara terus-menerus atau berulang-ulang.
-
Penurunan berat badan yang tidak disengaja
Gejala kanker usus keempat adalah penurunan berat badan yang tidak disengaja. Anda mungkin mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas atau perubahan pola makan atau gaya hidup.
-
Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan
Gejala kanker usus kelima adalah kelelahan yang tidak dapat dijelaskan. Merasa lelah atau kelelahan yang berlebihan tanpa alasan yang jelas atau setelah aktivitas ringan.
-
Anemia
Kanker usus dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan gejala seperti kelelahan, sesak napas, pusing, dan kulit pucat.
-
Rasa tidak nyaman saat buang air besar
Gejala kanker usus ketujuh adalah rasa tidak nyaman saat buang air besar. Anda mungkin merasakan sensasi tidak nyaman saat buang air besar, seperti perasaan tidak selesai atau perasaan bahwa usus tidak sepenuhnya kosong.
Berikut Penyebab Kanker Usus:
-
Usia
Risiko kanker usus meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker usus lebih umum terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
-
Riwayat keluarga
Jika ada anggota keluarga dekat (misalnya orang tua atau saudara kandung) yang menderita kanker usus, risiko Anda untuk mengembangkan kanker usus juga meningkat. Beberapa kasus kanker usus memiliki komponen genetik yang dapat diturunkan dalam keluarga.
-
Polip usus
Polip adalah pertumbuhan jinak pada dinding usus besar. Beberapa jenis polip tertentu dapat berkembang menjadi kanker usus seiring waktu jika tidak diangkat.
-
Penyakit inflamasi usus
Kondisi seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, yang melibatkan peradangan kronis pada usus, dapat meningkatkan risiko kanker usus.
-
Pola makan yang tidak sehat
Diet yang tinggi lemak, rendah serat, serta kekurangan buah dan sayuran dapat meningkatkan risiko kanker usus. Konsumsi daging merah dan olahan yang berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko.
-
Gaya hidup tidak sehat
Kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker usus.
-
Diabetes tipe 2
Orang dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker usus.
-
Faktor lingkungan
Paparan jangka panjang terhadap polutan lingkungan tertentu atau zat kimia tertentu dapat meningkatkan risiko kanker usus, meskipun hubungannya masih belum sepenuhnya dipahami.
Berikut Cara Mengobati Kanker Usus:
-
Bedah
Cara mengobati kanker usus yang pertama adalah melakukan pembedahan. Pembedahan sering menjadi metode utama dalam pengobatan kanker usus. Prosedur bedah bertujuan untuk mengangkat tumor usus beserta jaringan sehat di sekitarnya. Jika tumor berada di usus besar, pembedahan biasanya melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh usus besar (kolonektomi). Jika tumor terletak di rektum, operasi yang disebut reseksi anterior rendah dapat dilakukan untuk mengangkat bagian rektum yang terkena. Dalam beberapa kasus, bedah dapat diikuti dengan kolostomi sementara atau permanen.
-
Kemoterapi
Cara mengobati kanker usus yang kedua adalah kemoterapi. Kemoterapi menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Kemoterapi dapat diberikan sebelum operasi (neoadjuvant) untuk mengecilkan tumor, setelah operasi (adjuvant) untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa, atau sebagai perawatan utama jika kanker sudah menyebar ke stadium yang lebih lanjut. Biasanya, kemoterapi untuk kanker usus melibatkan kombinasi beberapa obat yang diberikan melalui infus atau tablet.
-
Radioterapi
Cara mengobati kanker usus yang ketiga adalah radioterapi. Radioterapi menggunakan sinar-X atau partikel energi tinggi lainnya untuk menghancurkan sel kanker. Radioterapi eksternal dapat digunakan sebelum atau setelah operasi untuk mengurangi ukuran tumor atau menghancurkan sel kanker yang tersisa. Radioterapi juga dapat digunakan untuk meredakan gejala jika kanker telah menyebar ke organ lain. Pada beberapa kasus, radioterapi internal, seperti brahiterapi, dapat digunakan untuk mengirradiasi tumor langsung.
-
Terapi Targeted
Cara mengobati kanker usus yang keempat adalah terapi targeted. Terapi targeted menggunakan obat-obatan yang ditujukan untuk menargetkan perubahan spesifik dalam sel kanker. Contohnya adalah obat-obatan yang menghambat faktor pertumbuhan epidermal (EGFR inhibitors) atau inhibitor angiogenesis (anti-VEGF) yang dapat digunakan dalam pengobatan kanker usus yang telah menyebar.
-
Imunoterapi
Cara mengobati kanker usus yang kelima adalah imunoterapi. Imunoterapi bertujuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Beberapa obat imunoterapi telah disetujui untuk pengobatan kanker usus dengan kondisi tertentu, seperti pengobatan MSI-High (mismatch repair deficient) atau dMMR (deficient DNA mismatch repair) kanker usus.
Kesimpulan:
Kanker usus adalah penyakit yang serius dan mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Mengetahui faktor risiko, gejala, dan langkah-langkah pencegahan penting dalam menghadapi tantangan ini. Penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan rutin, menjaga pola makan sehat, dan mengadopsi gaya hidup aktif sebagai bagian dari upaya pencegahan kanker usus. Dengan demikian, kita dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang deteksi dini untuk memastikan penanganan yang tepat.